Wednesday, March 24, 2010

Kesempatan Terbaik

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (Q.S asy-Syam: 8).
Ada pepatah yang mengatakan matahari pagi tidak akan terbit dua kali untuk menyapa manusia di hari yang sama. Kesempatan pun tidak akan datang dua kali dengan wajah yang sama, ia selalu datang dengan wajah yang berbeda. Kita hanya bisa memilih, mempergunakan kesempatan itu atau menyia-nyiakannya sama sekali. Manusia hanya dituntut untuk memilih dan dari pilihan itulah masa depannya terbentang.
Kesempatan adalah waktu yang sangat berharga. Banyak orang yang gagal menggunakan kesempatannya sehingga ia pun menjadi orang yang gagal. Sebaliknya, banyak juga orang yang pandai menggunakan kesempatan yang ada sehingga ia pun menjadi orang yang berhasil.
Islam sangat menghargai waktu. Banyak sekali ayat Alquran yang menyinggung masalah waktu. Demi keagungan waktu, Allah kerapkali bersumpah dengannya. Wal-Ashri (Demi waktu), wal-Fajri (Demi waaktu fajar), wa-Duha (Demi waktu duha), wal-Laili (Demi waktu malam). Itulah bukti betapa berharganya waktu, utamanya kesempatan yang ada.
Alkisah, lima menit sebelum terjadi tragedi titanic, awak kapal sedang bersenang-senang, padahal telepon peringatan berdering bebeberapa kali. Tiga menit terakhir barulah telepon diangkat dan diketahui bahwa di depan kapal ada gunungan es, tetapi sudah terlambat. Kesempatan itu hilang karena kelalaian. Padahal jika kesempatannya digunakan bisa menyelamatkan ribuan nyawa manusia.
Allah menganugrahkan manusia peluang untuk memilih kesempatan. Pilihannya adalah konsekuensi bagi hasil yang akan diterimanya kelak. Jika kesempatan itu diejawantahkan untuk hal yang bermanfaat, maka ia pun akan mendapatkan hasil yang baik. Sebaliknya, jika ia menggunakannya untuk hal yang tidak bermanfaat atau malah menyia-nyiakannya maka kerugianlah yang dideritanya.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (Q.S al-Zalzalah: 7-8).
Jika kita telah mengetahui betapa berharganya kesempatan yang ada, masihkah kita menyia-nyiakannya sehingga ia berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi? Wallahu a’lam.


Artikel ini telah dimuat di kolom hikmah harian Republika 2009

_______________________________

Muhammad Gufron Hidayat, Mahasiswa konsentrasi Perbankan Syariah D 2007, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

1 comment:

Ghanwar said...

Kesempatan itu datang sekali, janganlah kita menyia-nyiakannya . .

Post a Comment