Tuesday, October 5, 2010

Mencipta UKM Berdaya Saing

Di negeri ini, UKM menjelma layaknya nadi yang menjalar di seluruh organ kepulauan Indonesia. Denyutnya yang tidak begitu keras namun secara konsisten mengalirkan kehidupan dari ujung Sabang hingga Merauke. UKM ini pula yang menjadi pahlawan nasional kala krisis ekonomi 1998 menerjang bangsa ini. Dengan karakter nadi yang senantiasa mengalirkan kehidupan, begitupun dengan UKM kala itu, berfungsi sebagai nadi yang mempertahankan kesejahteraan masyarakat.
Sejak terjadinya krisis ekonomi 1998 hingga dewasa ini, perekonomi Indonesia mengalami pasang surut yang berimbas luas terhadap pelaku ekonomi termasuk juga UKM di dalamnya. Masa penyembuhan pasca krisis yang cukup memakan waktu, ancaman krisis global yang baru beberapa saat terjadi hingga tantangan ACFTA (Asean Cina Free Trade Agreement) yang baru saja bergulir menuntun pemikiran matang, mendalam nan meyakinkan untuk mengurai bagaimana dan apa yang semestinya dilakukan guna mencipta UKM yang berdaya saing sehingga mampu menjadi actor dalam percaturan perekonomian global.

Saturday, October 2, 2010

Orang Bank Itu Seperti Dokter Kandung, Boleh Melihat, Memagang, Tapi Tidak Boleh Memakai

Ungkapan salah seorang pengusaha dan founder bank di Indonesia yang dimuat di harian bisnis (hari dan tanggal lupa) memang menggelitik namun ternyata sangat benar adanya. Barangkali ungkapan tersebut merupakan filosofi dasar seorang bankir apalagi perbankan syariah. Seorang bankir tentu akan intens berhubungan dengan uang. Ia boleh melihat, memegang, tapi untuk menggunakan tentu tidak. Bank, sebagai lembaga bisnis yang dikenal dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi tentu tidak ingin melakukan kesalahan sedikitpun.
Pengalaman Pak Taher, orang yang diwawancarai harian bisnis, tentu sangat beragam dalam mendirikan perbankan. Badai krisis yang menimpa Indonesia berkali-kali bahkan, dari tahun 1998 yang merontokan perbankan nasional hingga 2008 silam yang banyak mengguncang perekonomian global tidak menggoyahkan bank yang ia dirikan. Bahkan saat ini, banknya termasuk berkategori baik karena memiliki NPL di bawah 1%. Sungguh perlu diapresiasi dan menjadi pembelajaran.