Di negeri ini, UKM menjelma layaknya nadi yang menjalar di seluruh organ kepulauan Indonesia. Denyutnya yang tidak begitu keras namun secara konsisten mengalirkan kehidupan dari ujung Sabang hingga Merauke. UKM ini pula yang menjadi pahlawan nasional kala krisis ekonomi 1998 menerjang bangsa ini. Dengan karakter nadi yang senantiasa mengalirkan kehidupan, begitupun dengan UKM kala itu, berfungsi sebagai nadi yang mempertahankan kesejahteraan masyarakat.
Sejak terjadinya krisis ekonomi 1998 hingga dewasa ini, perekonomi Indonesia mengalami pasang surut yang berimbas luas terhadap pelaku ekonomi termasuk juga UKM di dalamnya. Masa penyembuhan pasca krisis yang cukup memakan waktu, ancaman krisis global yang baru beberapa saat terjadi hingga tantangan ACFTA (Asean Cina Free Trade Agreement) yang baru saja bergulir menuntun pemikiran matang, mendalam nan meyakinkan untuk mengurai bagaimana dan apa yang semestinya dilakukan guna mencipta UKM yang berdaya saing sehingga mampu menjadi actor dalam percaturan perekonomian global.
Sejak terjadinya krisis ekonomi 1998 hingga dewasa ini, perekonomi Indonesia mengalami pasang surut yang berimbas luas terhadap pelaku ekonomi termasuk juga UKM di dalamnya. Masa penyembuhan pasca krisis yang cukup memakan waktu, ancaman krisis global yang baru beberapa saat terjadi hingga tantangan ACFTA (Asean Cina Free Trade Agreement) yang baru saja bergulir menuntun pemikiran matang, mendalam nan meyakinkan untuk mengurai bagaimana dan apa yang semestinya dilakukan guna mencipta UKM yang berdaya saing sehingga mampu menjadi actor dalam percaturan perekonomian global.
